There's hope, always...
Kata2 itu sungguh indah, namun sulit... trutama tuk saat2 tertentu... down,,, sedih, duka, saat mereka datang,, itu seperti perkataan sampah yang gak penting.... Karena kita menganggap kita telah salah mengambil keputusan, dan amaat saangat merasa salah, kita putus asa, merasa kita bodoh, menghardik diri sendiri... menghardik orang lain(sangat takut,,ksombongan diri..),, the point is 'serba salah....
Posting sebelumnya,, aku ingat sekali, menulis semuanya silih berganti.... sedih dan senang.... kini tinggal aku, bagaimana aku menghadapi badai ini... Apakah yang harus aku yakini,,, akankah banjir,, ataukah terang.....??
Entah mengapa, gagasan ini muncul begitu sajja--- Sebaiknya aku...(entah ini salah atau tidak,,) aku sebaiknya bersyukur, badai datang, karena akan membawa air kehidupan bersamanya,, sebaiknya aku bersyukur, karena walaupun menyusahkan, itu adalah proses kelangsungan alam.... Entah kapan reda,cerah... entah apakah akan ada banjir....sekarang aku harus berjuang tuk mencari jas hujan, melewati badai ini, menembusnya, berlari, melangkah, mencari tempat teduh.....sampai tertemukan,,, dingin,kerikil,angin kencang,, itu biasa... Yang tak biasa adalah saat aku mencari tempat itu,, aku mencarinya sambil menikmati segarnya air hujan.... dan setelah tempat itu tertemukan, aku harus bersyukur, dan tersenyum, sambil berteduh menunggu hujan reda, entah kapan.... Di tempat itu aku membuat kopi, untuk kehangatanku,,,karna aku kedinginan... aku sangat bersyukur, sambil menunggu hujan reda.....karena hujan tidak mungkin turun selamanya...
dan jikalau banjir, aku akan mencari perahu ataupun getek,,, kusebrangi lautan air,,, menuju tempat aman.... aku tidak mengeluh,,, tidak mencaci keadaan, ataupun mencaci jas hujanku yang usang ataupun perahuku yang bocor,,, namun terus melaju,, sambil menetapkan untuk berusaha agar tidak membuang sampah sembarangan lagi....
